Formulasi Uji Aktivitas Antioksida Dari Selai Lidah Buaya ( aloe vera) Dengan Penambahan Konsentrasi Buah Mangga
Kode Repository :SKF75/OKT/19
NPM :066114145
Nama :Oktavia YK Putri
Pembimbing 1 :-Drs. Almasyhuri, M. Si., Apt.
Pembimbing 2 :-apt. Novi Fajar Utami, M.Farm
Abstrak :-BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Lidah Buaya (Aloe barbadensis M)
Lidah buaya (Aloe vera) masuk pertama kali ke Indonesia sekitar abad ke-
17. Tanaman tersebut dibawa oleh petani keturunan Cina. Tanaman lidah buaya
dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang di tanam sembarangan di perkarangan
rumah dan banyak digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan dan kosmetik.
Sekitar tahun 1990, tanaman ini baru digunakan untuk industry makanan dan
minuman (Furnawanthi,2002). Berikut adalah kedudukan taksonomi dari lidah
buaya menurut (Furnawanthi, 2002). Kerajaan Plantae, devisi Spermatophyta,
kelas Monocotyledone, bangsa Liliflorea, marga Aloe, jenis Aloe Barbadensis
Miller.
Lidah buaya dapat tumbuh dari daerah daratan rendah sampai daerah
pegunungan. Lidah buaya dapat tumbuh di daerah yang kering, hal ini
dikarenakan lidah buaya dapat menutup stomatanya sampai rapat pada musim
kemarau untuk melindungi kehilangan air dari daunnya. Lidah buaya juga dapat
hidup di daerah beriklim dingin, karena lidah buaya termasuk tanaman CAM
(crassulance acid metabolism). Tanaman CAM adalah tanaman sukulen yang
memiliki daging daun tebal dan memiliki kebiasaan untuk tidak membuka
stomatanya pada siang hari. Saat malam hari stomata daun ini akan membuka,
memungkinkan uap air masuk dan tidak terjadi penguapan air, sehingga air di
dalam tubuhnya dapat dipertahankan (McVicar, 1994).