Abstrak :-Studi Kinetika Reaksi dan Identifikasi Senyawa Hasil Degradasi
Klotrimazol dalam Sediaan Krim Anti Jamur
Cellia Christiana Batubara*1), Ani Iryani1), Linda Jati Kusumawardani1)
1)Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Pakuan, Jalan Pakuan PO BOX 452, Bogor
*Email: celliacbatubara@gmail.com
Abstrak
Infeksi jamur pada kulit dapat diatasi dengan senyawa anti jamur salah satunya adalah
senyawa klotrimazol. Dalam peraturan BPOM RI nomor 24 tahun 2017 tentang tata cara
registrasi obat, industri farmasi tidak hanya melampirkan hasil uji stabilitas selama masa
simpan namun juga melampirkan hasil uji stabilitas selama masa penggunaan obat. Hal ini
dikarenakan kondisi penyimpanan produk obat saat atau setelah digunakan jika tidak sesuai
dapat menggangu stabilitas produk obat tersebut. Pada keadaan yang tidak sesuai, klotrimazol
dapat terdegradasi menjadi imidazol dan (o-klorofenil) difenil metanol yang dapat
menyebabkan iritasi pada kulit. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi
mengenai perubahan kadar klotrimazol, orde reaksi, nilai konstanta reaksi, waktu paruh,
energi aktivasi dan kemungkinan senyawa yang terbentuk setelah proses degradasi
klotrimazol sehingga dapat mengetahui kondisi penyimpanan produk yang baik. Kadar
klotrimazol di uji dalam keadaan buka tutup kemasan setiap hari pada suhu penyimpanan
yang berbeda selama tiga bulan. Perubahan kadar klotrimazol di ukur mengunakan KCKT
setiap minggunya. Selain itu, identifikasi senyawa hasil degradasi juga di uji menggunakan
KCKT setiap bulannya dan dilanjutkan menggunakan LC-MS/MS pada minggu terakhir.
Hasil analisis kadar klotrimazol, terdapat penurunan kadar namun masih sesuai dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan oleh Farmakope Indonesia. Penurunan kadar terbesar terjadi
pada sampel yang di simpan pada suhu 40±2oC yaitu mencapai 91,33%. Penurunan kadar
klotrimazol mengikuti reaksi orde satu dengan waktu paruh terpendek yaitu 90 minggu dan
energi aktivasi sebesar 18,8894 KJ/ mol. Identifikasi senyawa hasil degradasi baik dengan
KCKT dan LC MS/MS ditemukan senyawa imidazol dan (o-klorofenil) difenil metanol dalam
sampel yang disimpan pada suhu 25±2oC dan 40±2oC. Senyawa tersebut dapat menyebabkan
iritasi kulit namun senyawa tersebut kemungkinan tidak memiliki dampak yang serius karena
memiliki nilai ambang batas tubuh yang cukup besar yaitu 220 mg/kg. Hal ini menunjukan
krim klotrimazol yang disimpan dalam berbagai suhu baik dalam suhu 5±2oC, 25±2oC
maupun 40±2oC masih dapat digunakan selama 3 bulan setelah kemasan dibuka sesuai
dengan in-use shelf life.
Kata kunci: Klotrimazol, Stabilitas, KCKT, LC MS/MS.