Studi Kinerja Reaksi dan Identifikasi Senyawa Hasil, Degradasi Klotrimazol Dalam Sediaan Krim Anti Jamur

  • Kode Repository : SKK33/CEL/21
  • NPM : 062116066
  • Nama : Cellia Christiana Batubara
  • Pembimbing 1 : -Dr. Ani Iryani, M.Si
  • Pembimbing 2 : -Linda Jati Kusumawardani, S.Si, M.Si
  • Abstrak : -Studi Kinetika Reaksi dan Identifikasi Senyawa Hasil Degradasi Klotrimazol dalam Sediaan Krim Anti Jamur Cellia Christiana Batubara*1), Ani Iryani1), Linda Jati Kusumawardani1) 1)Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pakuan, Jalan Pakuan PO BOX 452, Bogor *Email: celliacbatubara@gmail.com Abstrak Infeksi jamur pada kulit dapat diatasi dengan senyawa anti jamur salah satunya adalah senyawa klotrimazol. Dalam peraturan BPOM RI nomor 24 tahun 2017 tentang tata cara registrasi obat, industri farmasi tidak hanya melampirkan hasil uji stabilitas selama masa simpan namun juga melampirkan hasil uji stabilitas selama masa penggunaan obat. Hal ini dikarenakan kondisi penyimpanan produk obat saat atau setelah digunakan jika tidak sesuai dapat menggangu stabilitas produk obat tersebut. Pada keadaan yang tidak sesuai, klotrimazol dapat terdegradasi menjadi imidazol dan (o-klorofenil) difenil metanol yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi mengenai perubahan kadar klotrimazol, orde reaksi, nilai konstanta reaksi, waktu paruh, energi aktivasi dan kemungkinan senyawa yang terbentuk setelah proses degradasi klotrimazol sehingga dapat mengetahui kondisi penyimpanan produk yang baik. Kadar klotrimazol di uji dalam keadaan buka tutup kemasan setiap hari pada suhu penyimpanan yang berbeda selama tiga bulan. Perubahan kadar klotrimazol di ukur mengunakan KCKT setiap minggunya. Selain itu, identifikasi senyawa hasil degradasi juga di uji menggunakan KCKT setiap bulannya dan dilanjutkan menggunakan LC-MS/MS pada minggu terakhir. Hasil analisis kadar klotrimazol, terdapat penurunan kadar namun masih sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan oleh Farmakope Indonesia. Penurunan kadar terbesar terjadi pada sampel yang di simpan pada suhu 40±2oC yaitu mencapai 91,33%. Penurunan kadar klotrimazol mengikuti reaksi orde satu dengan waktu paruh terpendek yaitu 90 minggu dan energi aktivasi sebesar 18,8894 KJ/ mol. Identifikasi senyawa hasil degradasi baik dengan KCKT dan LC MS/MS ditemukan senyawa imidazol dan (o-klorofenil) difenil metanol dalam sampel yang disimpan pada suhu 25±2oC dan 40±2oC. Senyawa tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit namun senyawa tersebut kemungkinan tidak memiliki dampak yang serius karena memiliki nilai ambang batas tubuh yang cukup besar yaitu 220 mg/kg. Hal ini menunjukan krim klotrimazol yang disimpan dalam berbagai suhu baik dalam suhu 5±2oC, 25±2oC maupun 40±2oC masih dapat digunakan selama 3 bulan setelah kemasan dibuka sesuai dengan in-use shelf life. Kata kunci: Klotrimazol, Stabilitas, KCKT, LC MS/MS.
  • Program Studi : Kimia