Pemodelan Farmakofor Dan Penambatan Molekul Senyawa Aktif Lobak Putih (Raphanuns Sativus L.)Terhadap Reseptor B-2 Adrenergik Sebagai Bronkodilator Asma
Abstrak :-RINGKASAN
RD. AJENG SINTA ANITA 066117190. Pemodelan Farmakofor dan
Penambatan Molekul Senyawa Aktif Lobak Putih (Raphanus sativus L.)
Terhadap Reseptor 𝜷-2 Adrenergik Sebagai Bronkodilator Asma. Dibawah
Bimbingan: Bina Lohita Sari dan Lusi Agus Setiani
Respon reseptor β-2 adrenergik merupakan reseptor yang mendasari
patofisiologi penyakit asma dan menjadi target aksi obat seperti obat golongan β-2
agonis, contohnya adalah salbutamol namun pada pemakaian jangka panjang
dapat berhubungan dengan pemburukan fungsi paru dan peningkatan eksaserbasi
asma. Secara empiris lobak digunakan sebagai obat asma.
Penelitian ini bertujuan melakukan pendekatan secara in sillico dengan
gabungan proses biokomputasi yakni pemodelan farmakofor menggunakan
LigandScout dan penambatan molekul menggunakan Autodock Vina pada
reseptor dengan PDB id 2RH1 terhadap 146 senyawa (database KNApSAcK dan
litelatur) yang diseleksi menggunakan Lipinski’s Rule Of Five menjadi 83 struktur
senyawa. Hasil berupa senyawa yang memenuhi model fiture farmakofor dan nilai
penambatan terbaik.
Hasil analisis turunan senyawa lobak putih berdasarkan fitur farmakofor 1
HBD, 1 HBA dan 2 cincin aromatik diperoleh 23 senyawa yang memenuhi fitur
farmakofor tervalidasi dan senyawa Tamarixetin memiliki nilai energi
penambatan terbaik sebesar -10,07 kkal/mol yang lebih rendah dari ligan alami
yaitu -9,34 kkal/mol dan kontrol positif (salbutamol) -7,7 kkal/mol dengan afinitas
pada pendekatan dengan penambatan molekul membentuk ikatan hidrogen pada
residu asam amino Thr118, Val114 dan Tyr308.
Kata Kunci: β-2 Adrenergik, Asma, Farmakofor, Penambatan Molekul