Model Penyebaran Penyakit PYLCV (Pepper Yellow Leaf Curl Virus) Pada Tanaman Cabai Menggunakan Bakteri Endofit Dan Ekstrak Daun Mimba (Studi Kasus : Indonesia)
Kode Repository :SKM09/SAL/19
NPM :064115003
Nama :Siti Salimah
Pembimbing 1 :-Embay Rohaeti, M.Si.
Pembimbing 2 :-Ani Andriyati, M.Si
Abstrak :-MODEL PENYEBARAN PENYAKIT PYLCV
(PEPPER YELLOW LEAF CURL VIRUS) PADA TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN BAKTERI ENDOFIT DAN EKSTRAK DAUN MIMBA
(Studi Kasus: Indonesia)
Siti Salimah 1, Embay Rohaeti 2, Ani Andriyati 2
Program Studi Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pakuan
Bogor
ABSTRAK
Cabai merah merupakan komoditas hortikultura yang dapat tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Namun, usaha peningkatan produksi cabai masih mengalami hambatan, salah satunya akibat penyakit PYLCV. PYLCV merupakan penyakit kuning yang dapat menular yang dibawa oleh serangga Bemisia tabaci atau kutu kebul. Salah satu alternatif pengendalian serangan PYLCV yaitu dengan menggunakan bakteri endofit dan pestisida nabati dari ekstrak daun mimba. Penyebaran PYLCV pada tanaman cabai dapat dimodelkan dalam suatu model matematis yaitu model SIR-SI dengan membagi populasi Host dan Vektor dengan respon pemangsaan mengikuti fungsi respon Holling Tipe II untuk mengetahui laju penyebaran PYLCV pada tanaman cabai menggunakan bakteri endofit dan ekstrak daun mimba pada masa mendatang. Model penyebaran PYLCV yang terbentuk menghasilkan sebuah sistem persamaan diferensial. Model tersebut dianalisis dengan mencari titik tetap, bilangan reproduksi dasar dan analisis kestabilan titik tetap berdasarkan kriteria Routh-Hurwitz pada kondisi bebas penyakit dan saat penyakit mewabah. kemudian dilakukan simulasi model menggunakan software Mathematica 7.0 pada saat bebas penyakit dengan efektifitas 5% dan 20% serta saat penyakit mewabah untuk mengetahui penyebaran PYLCV pada tanaman cabai menggunakan bakteri endofit dan ekstrak daun mimba. Hasil analisis pada simulasi model tersebut diperoleh laju penyebaran PYLCV pada efektifitas 5% dapat menurun sejak minggu ke 4 masa tanam dan pada efektifitas 20% laju penyebaran PYLCV dapat menurun sejak minggu ke 3 masa tanam.
Kata Kunci : Cabai, PYLCV, SIR-SI