Pengembangan Model Epidemik Penyebaran Penyakit Tuberkulosis Dengan Vaksinasi Dan Karantina (Studi Kasus : Provinsi Jawa Barat)
Kode Repository :SKM04/SYA/19
NPM :064115034
Nama :Else As Sya Vira
Pembimbing 1 :-Embay Rohaeti, M.Si.
Pembimbing 2 :-Ani Andriyati, M.Si
Abstrak :-PENGEMBANGAN MODEL EPIDEMIK PADA PENYEBARAN
PENYAKIT TUBERKULOSIS DENGAN
VAKSINASI DAN KARANTINA
Studi Kasus: Provinsi Jawa Barat
Else As Syavira1, Embay Rohaeti2, Ani Andriyati2
Program Studi Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pakuan
Bogor
ABSTRAK
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang menduduki peringkat pertama kasus
tuberkulosis terbanyak di Indonesia. Tuberkulosis masih menjadi masalah yang membutuhkan
perhatian dari pemerintah, upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran penyakit tuberkulosis
yaitu dengan melakukan vaksinasi dan karantina atau rawat inap. Model epidemik dengan
vaksinasi dan karantina merupakan model yang menggambarkan penyebaran penyakit
tuberkulosis dengan kondisi adanya vaksinasi pada individu rentan dan karantina berupa rawat
inap pada individu yang terinfeksi, model tersebut dapat menggambarkan laju penyebaran
penyakit tuberkulosis dengan vaksinasi dan karantina pada masa yang akan datang. Model
epidemik dengan vaksinasi dan karantina di analisis dengan mencari titik tetap, bilangan
reproduksi dasar, analisis kestabilan dengan kriteria Routh-Hurwitz, dan kemudian dilakukan
penyusunan syntax program untuk menghasilkan grafik laju penyebaran penyakit tuberkulosis
dengan menggunakan software Mathematica 7.0. Berdasarkan analisis dihasilkan bahwa
vaksinanasi dan karantina berpengaruh terhadap laju penyakit tuberkulosis, pada saat tuberkulosis
tidak mewabah laju kelompok individu terinfeksi pada 6 tahun yang akan datang mengalami
peningkatan dan pada 44 tahun yang akan datang mengalami penurunan, sedangkan ketika
penyakit tuberkulosis menjadi wabah, laju individu terinfeksi mengalmi peningkatan pada 8 tahun
yang akan datang, selanjutnya pada 42 tahun yang akan datang cenderung stabil.
Kata kunci: tuberkulosis, vaksinasi, karantina, bilangan reproduksi dasar