ANALISIS KADAR FLAFONOID EKSTRACK ETANOL HERBA BAYAM DURI (Amaranthus Spinosus L.) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI

  • Kode Repository : SKF51/NUR/23
  • NPM : 066119162
  • Nama : NURGINA VIDYA PUTRI
  • Pembimbing 1 : Yulianita, M.Farm.
  • Pembimbing 2 : Zaldy Rusli, M.Farm.
  • Abstrak : -ANALYSIS OF ETHANOL EXTRACTS FLAVONOID CONTENT OF THORN SPINACH HERBS (Amaranthus Spinosus L.) BASED ON DIFFERENCES IN EXTRACTION METHODS. Nurgina Vidya Putri1*, Yulianita2 , Zaldy Rusli3 Program Studi Farmasi, FMIPA Universitas Pakuan, PO Box 452 Bogor 16129 *Email : nginavidyaputri@gmail.com ABSTRAK Herba bayam duri (Amaranthus Spinosus L.) merupakan salah satu jenis tanaman liar yang memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan. Herba bayam duri diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid. Kandungan flavonoid pada tanaman ini memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, analgesik dan lain sebagainya. Untuk mengambil senyawa flavonoid di dalam tumbuhan, dapat menggunakan metode ekstraksi. Pada penelitian ini digunakan 4 jenis metode ekstraksi, yaitu maserasi, refluks, MAE dan UAE. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode ekstraksi terbaik dalam menghasilkan kadar flavonoid tertinggi pada ekstrak etanol bayam duri (Amaranthus Spinosus L.). Berdasarkan hasil penelitian, metode ekstraksi yang paling baik dalam mengekstrak senyawa flavonoid pada herba bayam duri (Amaranthus Spinosus L.) adalah metode ekstraksi refluks yang menghasilkan kadar sebesar 18,37 mg QE/g dan diikuti oleh metode ekstraksi maserasi yang menghasilkan kadar sebesar 14,92 mg QE/g. sedangkan pada metode ekstraksi MAE memperoleh kadar sebesar 13,24 mg QE/g dan metode UAE memperoleh kadar sebesar 12,48 mg QE/g Kata Kunci : Herba Bayam Duri (Amaranthus Spinosus L.), Flavonoid, Refluks, Maserasi, MAE, UAE
  • Program Studi : Farmasi