Optimasi Komposisi Sakarifikasi Pulp Menggunakan Tween 20 Pada Pembuatan Bioetanol Hasil Fermentasi Dari Bambu Cina (Bambusa Multiplex)

  • Kode Repository : SKK03/MAU/19
  • NPM : 062114042
  • Nama : Renita Maulidiana
  • Pembimbing 1 : -Dr. Ina Winarni, S.Hut, M.Si
  • Pembimbing 2 : -Dra. Tri Aminingsih, M.Si
  • Abstrak : -OPTIMASI KOMPOSISI SAKARIFIKASI PULP MENGGUNAKAN TWEEN 20 PADA PEMBUATAN BIOETANOL HASIL FERMENTASI DARI BAMBU CINA (Bambusa multiplex) Dra. Tri Aminingsih, M.Si., Dr. Ina Winarni, S.Hut., M.Si., Renita Maulidiana Program Studi Kimia, FMIPA Universitas Pakuan, Jl. Pakuan P.O Box 452, Bogor, 16610 Abstrak Krisis bahan bakar minyak telah memberikan tanda bahwa cadangan energi fosil yang dimiliki Indonesia sudah cukup menipis, sehingga perlu untuk menghidupkan kembali pembuatan etanol dari pati dan lignoselulosa. Bahan baku bioetanol diperoleh dari berbagai tanaman yang menghasilkan gula. Hasil penelitian terhadap 10 jenis bambu yang berasal dari jawa timur menunjukkan bahwa kadar selulosa berkisar antara 42,4-53,6%, persentase selulosa yang cukup tinggi ini menjadikan bambu dapat dikembangkan sebagai salah satu sumber bioetanol. Bambu cina merupakan salah satu jenis bambu yang belum diteliti terkait pemanfaatannya sebagai bahan baku bioetanol. Tujuan dari penelitian ini menentukan konsentrasi Tween 20 terbaik pada variasi konsentrasi pulp bambu cina (Bambusa multiplex) serta menentukan komposisi konsentrasi pulp (substrat) dan Tween 20 (surfaktan) terbaik yang dapat menghasilkan kadar gula pereduksi dan bioetanol tertinggi. Pembuatan bioetanol dilakukan dengan pulp bambu cina disakarifikasi dengan enzim selulase pada variasi konsentrasi pulp (20% ,25%, dan 30%) dan Tween 20 (0%, 1%, 2%, 3%, dan 4%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bambu cina dapat dimanfaatkan sebagai substrat untuk memproduksi bioetanol secara fermentasi dari hasil sakarifikasi pulp menggunakan Tween 20. Kadar gula pereduksi dan bioetanol tertinggi yang dihasilkan dari sakarifikasi pulp 20%, 25%, dan 30% adalah penggunaan 2% Tween 20 sebagai surfaktan. Kadar gula pereduksi tertinggi yang dihasilkan dari penggunaan 2% Tween 20 pada sakarifikasi menggunakan selulase adalah dari pulp bambu cina dengan konsentrasi 30% yaitu sebesar 59,41 mg/mL. Kadar etanol tertinggi hasil analisis kromatografi gas dari penggunaan 2% Tween 20 pada fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae adalah pulp bambu cina dengan kosentrasi 25% yaitu sebesar 10,33%. Kata Kunci : Bioetanol, Pulp, Bambu cina, Surfaktan Tween20, Hidrolisis secara enzimatis.
  • Program Studi : Kimia