Formulasi Dan Uji Penetrasi Sediaan Krim Ekstrak Daun Wungu (Graptophyllum Pictum Griff.) Dengan Perbedaan Jenis Basis Krim
Kode Repository :SKF142/SRI/19
NPM :066115090
Nama :Sri Wulandari
Pembimbing 1 :-Erni Rustiani,M.Farm.,Apt
Pembimbing 2 :Septia Andini, M.Farm., Apt
Abstrak :-UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUAH KAPULAGA (Ammomum
cardamomum L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis
DENGAN PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI
EFECTIVITY TEST ETHANOL EXTRACT OF CARDAMOM’S FRUIT
(Ammomum cardamomum L) TO Staphylococcus epidermidis BACTERIA BY
COMPARISON EXTRACTION METHODS
Sri Wulan Julianti1), Oom Komala2), Novi Fajar Utami3)
1), 2) & 3) Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Pakuan
2) Program Studi Biologi FMIPA Universitas Pakuan
Abstrak
Bakteri yang menyebabkan timbulnya jerawat yaitu Staphylococus epidermis. Pengobatan
jerawat biasanya menggunakan antibiotik yang dapat menghambat inflamasi dan membunuh
bakteri. Salah satu tanaman yang digunakan sebagai anti bakteri yaitu buah kapulaga. Perbedaan
metode ekstraksi berpengaruh terhadap jenis dan jumlah komponen senyawa yang tersari.
Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan metode ekstraksi sebagai antibakteri terhadap
Staphylococcus epidermidis. Parameter penelitian ini untuk membedakan metode ekstraksi refluks
dan maserasi terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis metode dilusi untuk menentukan
Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan metode difusi untuk menentukan Lebar Daya Hambat
(LDH). Hasil penelitian menunjukan bahwa metode refluks memberikan efektivitas lebih besar
sebagai antibakteri. Kadar flavonoid ekstrak buah kapulaga ditentukan dengan metode Chang
2002.
Kata Kunci : Ekstrak Kapulaga, Refluks, Maserasi, Antibakteri, Flavonoid