Sintesis dan karakterisasi senyawa kompleks dari ion logam co2+ sengan ligan para-di-2-(1-fenil-3-piridil-4,5-dihidro-1H-pirazol-5-il) benzena dan potensinya sebagai fluoresensor ion logam berat hg+ dan cu2+

  • Kode Repository : SKK06/NIN/20
  • NPM : 062116003
  • Nama : Deyana Nindya Putri
  • Pembimbing 1 : -Drs. Agus Taufiq, M.Si
  • Pembimbing 2 : -Yulian Syahputri, M.Si.
  • Abstrak : -SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS DARI ION LOGAM Co2+ DENGAN LIGAN para-di-2-(1-fenil-3-piridil-4,5-dihidro-1H-pirazol-5-il)benzena DAN POTENSINYA SEBAGAI FLUOROSENSOR ION LOGAM BERAT Hg2+ DAN Cu2+ [SYNTHESIS AND CHARACTERIZATION Of COMPOUND COMPLEX FROM METAL ION Co2+ WITH LIGAND para-di-2-(1-phenyl-3-piridyl-4,5-dihydro-1H-pyrazole-5-yl)benzene AND THE POTENTIAL As FLUOROSENSOR Hg2+ AND Cu2+ METAL ION] DEYANA NINDYA P, AGUS TAUFIQ, YULIAN SYAHPUTRI Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pakuan, Bogor, Indonesia Abstrak Aktivitas industri seperti pembuangan limbah dan aktivitas domestik memungkinkan menghasilkan limbah berupa logam berat seperti Hg2+ dan Cu2+. Turunan pirazolin dapat dikomplekskan dengan ion logam dan berpotensi sebagai fluorosensor ion logam berat Hg2+ dan Cu2+ karena turunan pirazolin memiliki sifat fluoresensi berwarna biru. Proses pembuatan senyawa kompleks dari ion logam Co2+ dengan ligan para-di-2-(1-fenil-3-piridil-4,5-dihidro-1H-pirazol-5-il)benzena akan terbentuk apabila atom N yang terdapat pada ligan mengikat logam CoCl2.6H-2O dan membentuk ikatan kovalen koordinasi. Senyawa kompleks dikarakterisasi dengan FTIR, spektrofotometer UV-visibel, dan spektrofluorometer. Selanjutnya, dilakukan studi fluorosensor senyawa kompleks dengan penambahan ion logam berat Hg2+ dan Cu2+, kemudian dianalisis dengan spektrofluorometer untuk mengetahui tipe fluorosensor yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sintesis senyawa kompleks berhasil dilakukan dan diperoleh endapan berwarna kuning kecoklatan dengan rendemen sebesar 26% dengan titik leleh 243,2oC. Berdasarkan hasil karakterisasi dengan FTIR (KBr, cm-1) didapatkan: 3060,65 (C-H aromatik), 2851-2919,46 (C-H piridin), 2363,23 dan 1640,14 (C=N), 1493,24-1594,5 (C=C) serta 1326,38-1019,74 (C-N). Hasil scaning spektrofotometer UV-visibel didapatkan dua puncak serapan pada 250 nm dan 366 nm dengan masing-masing absorptivitas molar sebesar log ε 4,44 dan log ε 4,23. Terdapat dua puncak menunjukkan bahwa adanya tipe transisi yaitu ππ* dan n π*. Hasil spektrofluorometer diperoleh intensitas fluoresensi emisi sebesar 1150 a.u pada panjang gelombang sebesar 470 nm. Hasil studi fluoresensi senyawa kompleks pada penambahan ion logam berat Hg2+ dan Cu2+ bahwa senyawa kompleks pada penambahan ion logam berat Hg2+ dapat dijadikan fluorosensor tipe turn on. Sedangkan senyawa kompleks dengan ion logam berat Cu2+ dapat dijadikan sebagai fluorosensor tipe turn on-off. Kata Kunci: Fluorosensor, Logam Kobalt, Pirazolin, Senyawa Kompleks.
  • Program Studi : Kimia