Analisis Drug Related Problems Obat Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2020

  • Kode Repository : SKF103/SUN/22
  • NPM : 066117342
  • Nama : Suneti
  • Pembimbing 1 : -apt. Lusi Indriani, M.Farm
  • Pembimbing 2 : -Emy Oktaviani, M.Alin. Pharm.,Apt
  • Abstrak : -Kata Kunci DRPs, Skizofrenia, PCNE V9.00, Antipsikotik Korespondensi Emy Oktaviani Bogor emy.oktaviany@unpak.ac.id Abstrak Pendahuluan: Skizofrenia merupakan gangguan jiwa kompleks yang ditandai beberapa gejala klinis yang sangat mengganggu serta melibatkan emosi, persepsi serta aspek lain dari tingkah laku. Penatalaksanaan skizofrenia dengan terapi obat memerlukan jangka waktu yang cukup lama sehingga dapat menimbulkan Drug Related Problems (DRPs). DPRs merupakan situasi yang tidak diinginkan oleh pasien yang diakibatkan terapi obat yang dapat menimbulkan masalah dan mempengaruhi terapi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran penggunaan obat antipsikotik, menganalisis gambaran kejadian DRPs berdasarkan Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE) V9.00 untuk kategori efektivitas pengobatan, pemilihan obat dan pemilihan dosis dan untuk menganalisis hubungan jenis penggunaan obat antipsikotik terhadap kejadian DPRs serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi DRPs. Metode : Studi ini merupakan penelitian bersifat deskriptif menggunakan rancangan Cross Sectional dan pengambilan data secara retrospektif dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medik dan dilakukan pada bulan September-Oktober 2021 di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Sampel diambil dengan metode purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi, sebanyak 305 pasien. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antipsikotik pada pasien skizofrenia yaitu antipsikotik kombinasi (84,7%), antipsikotik atipikal (15,0%) dan antipsikotik tipikal (0,3%). Kategori DRPs yang terjadi yaitu 83,5% kombinasi obat yang tidak tepat (197 kasus), 5,5% obat tidak efektif (13 kasus), 5,1% obat tanpa indikasi (12 kasus), 3,4% dosis obat terlalu tinggi (8 kasus) dan 2,5% dosis obat terlalu rendah (6 kasus). Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis penggunaan obat antipsikotik terhadap kejadian DRPs dengan nilai signifikan 0,000(p<0,05) dan hasil analisis multivariat regresi logistik berganda menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lama rawat inap terhadap kejadian DRPs 0,027 (p<0,05). Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa penggunaan obat antipsikotik pasien skizofrenia yang terbanyak menggunakan antipsikotik kombinasi, pada kategori DRPs pasien skizofrenia paling banyak mengalami kombinasi obat yang tidak tepat, terdapat hubungan yang bermakna antara jenis penggunaan obat antipsikotik terhadap kejadian DRPs dan terdapat pengaruh yang bermakna antara lama rawat inap terhadap kejaian DRPs
  • Program Studi : Farmasi