Uji Efektivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dengan Perbandingan Metode Maserasi Dan Microwave Assisted Extraction (MAE)
Kode Repository :SKF17/RAT/20
NPM :066115072
Nama :Ratu Thesya Puja Sahara Alviolita
Pembimbing 1 :-Dr. Oom Komala, MS
Pembimbing 2 :-Dra. Ike Yulia W, M.Farm., Apt.
Abstrak :-UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN PERBANDINGAN METODE MASERASI DAN MICROWAVE ASSISTED EXTRACTION (MAE)
Ratu Thesya1), Oom Komala2), dan Ike Yulia W3)
1,3)Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA – Universitas Pakuan
2)Program Studi Biologi, Fakultas MIPA – Universitas Pakuan
ABSTRAK
Bakteri penyebab jerawat yaitu Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan metode ekstraksi maserasi dan MAE menggunakan daun pandan sebagai zat aktif, etanol 96% sebagai pelarut dan Staphylococcus aureus sebagai bakteri uji. Uji pada bakteri pertama dilakukan uji konsentrasi hambat minimum (KHM) dengan deret konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20% menggunakan metode dilusi agar. Dari hasil uji KHM tersebut didapatkan konsentrasi terkecil untuk uji lanjut pada uji LDH menggunakan metode difusi kertas cakram dengan deret konsentrasi yaitu 20%, 30%, 40% dan Klindamisin sebagai kontrol positifnya. Hasil uji KHM ektsrak etanol 96% daun pandan wangi metode maserasi terdapat pada konsentrasi 15% dan Hasil KHM ektsrak etanol 96% daun pandan wangi dengan metode MAE terdapat pada konsesntrasi 15% juga. Hasil uji LDH metode MAE lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 40% dengan rata-rata nilai lebar daerah hambatnya yaitu 7,41 mm dengan kategori daya hambat sedang, Sedangkan pada metode maserasi konsentrasi 40% hasil nilai rata-rata lebar daerah hambatnya yaitu 4,83 mm dengan kategori daya hambat lemah.
Kata kunci : Daun Pandan Wangi, Perbandingan Metode, Staphylococcus aureus, KHM, LDH