Pengaruh Perbedaan metode Ekstraksi Terhadap Kadar Tanin Daun Afrika (Vernonia Amygdallina)
Kode Repository :SKF105/IME/19
NPM :066115267
Nama :Imega Rizky Leonita
Pembimbing 1 :-Yulianita, M.Farm.
Pembimbing 2 :-Siti Mahyuni, S.Si., M.Sc.
Abstrak :-PENGARUH PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI TERHADAP KADAR TANIN DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina)
Imega Rizky Leonita1, Yulianita2, Siti Mahyuni3
123Program Studi Farmasi, FMIPA Universitas Pakuan Bogor
e-mail : imegarl1897@gmail.com
ABSTRAK
Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del) banyak tumbuh di benua Afrika bagian barat terutama di Nigeria dan di negara yang beriklim tropis seperti di Indonesia. Daun afrika mengandung banyak metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan juga mengandung nutrisi senyawa kimia seperti protein, serat maupun karbohidrat. Salah satu senyawa yang berperan sebagai obat yaitu tanin. Adapun khasiat dari adanya kandungan tanin pada daun Afrika diantaranya adalah sebagai antikolesterol, antibakteri, dan analgesik. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan metode ekstraksi yang menghasilkan kadar tanin paling tinggi. Ekstraksi yang digunakan yaitu ekstraksi secara modern seperti Microwave Assisted Extraction (MAE) dan Ultrasound Assisted Extraction (UAE) dan ekstraksi konvensional seperti refluks dan sokletasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Penentuan kadar tanin dilakukan dengan menggunakan metode Permanganometri. Hasil penelitian pada uji fitokimia menunjukkan bahwa daun Afrika positif memiliki metabolit sekunder seperti tanin, saponin, alkaloid, dan flavonoid. Hasil kadar tanin tertinggi hingga terendah pada daun Afrika yang diperoleh dengan menggunakan masing-masing metode ekstraksi diantaranya MAE sebesar 2,946% ± 0,04117; UAE sebesar 1,6758% ± 0,15969; refluks sebesar 1,4164% ± 0,11780; dan sokletasi sebesar 1,3512% ± 0,03180.
Kata Kunci: Daun Afrika (Vernonia amygdalina), Ekstraksi, Tanin