PengendfalianPersediaan Obat Narkotika Menggunakan Analisis ABC Metode Min Max
Kode Repository :/2020
NPM :064115029
Nama :Dea Tauladani Putri
Pembimbing 1 :-Drs. Amar Sumarsa, M. Pd
Pembimbing 2 :-Ani Andriyati, M.Si
Abstrak :-PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT NARKOTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS ABC DAN METODE MIN MAX
(Studi Kasus: Rumah Sakit Mulia Pajajaran)
Dea Tauladani Putri1, Amar Sumarsa2, Ani Andriyati2
Program Studi Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pakuan
Bogor
ABSTRAK
Obat narkotika merupakan obat pereda rasa nyeri yang banyak dibutuhkan, karena beberapa proses pengobatan tingkat atas menggunakan obat narkotika. Ketersediaan obat narkotika di instalasi farmasi rumah sakit sangatlah penting, namun kondisi yang terjadi obat narkotika sering terjadi kekosongan secara tepat waktu dan tepat jumlah akibat tidak adanya metode yang digunakan dalam perencanaan persedian obat narkotika di Rumah Sakit Mulia Pajajaran. Kerugian yang ditimbulkan tidak hanya berupa profit, akan tetapi aktivitas pelayanan seperti kesinambungan pengobatan pada pasien, dan proses operasi dapat terganggu terganggu. Pada penelitian ini menggunakan analisis ABC untuk mengklasifikasikan obat narkotika sesuai prioritas. Prioritas A merupakan prioritas utama yang sangat berpengaruh terhadap rumah sakit, sehingga diproses lanjut untuk dilakukan pengendalian persediaan. Obat narkotika yang termasuk prioritas A adalah fentanyl 0,05 mg/ml 2ml, durogesic matrix 25 mcg, codipront kapsul, dan codein 10 mg tablet. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk merencenakan pengendalian persediaan adalah metode min max. Metode min max memiliki sistem kerja dengan menetapkan batas minimum dan batas minimum persediaan yang diizinkan untuk disimpan di dalam instalasi farmasi rumah sakit. Metode ini akan menentukan nilai persediaan pengamanan obat narkotika. Total biaya yang harus dikeluarkan oleh rumah sakit dalam setahun dengan menggunakan metode min max sebesar Rp. 82.324.674 sedangkan total biaya aktual yang harus dikeluarkan oleh rumah sakit sebesar Rp. 89.046.750, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode min max dapat menghemat pengeluaran rumah sakit sebesar Rp. 6.722.076.
Kata Kunci : narkotika, pengendalian persediaan, analisis ABC, metode min max