Abstrak :-Pemanfaatan Tepung Bonggol Pisang Sebagai Matriks Tablet Lepas Lambat Kalium Diklofenak
Utilization Of Banana Weevil Flour As A Matrix Of Diclofenac Potassium Slow Release Tablet
Ade Ike Mardiyanti1, Erni Rustiani2, Siti Sa’diah3
1,2Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Pakuan Bogor
3Bagian Farmakologi, Departemen AFF-FKH IPB
*Corresponding author e-mail: adeikemardiyanti36@gmail.com
ABSTRAK
Tepung bonggol pisang mengandung amilopektin dan bila menyerap air akan membentuk gel sehingga dapat mengendalikan pelepasan obat, hal ini sesuai dengan mekanisme kerja dari matriks yaitu terbentuknya gel dapat memperlambat dan mengendalikan pelepasan obat. Tablet lepas lambat digunakan untuk obat yang diabsorpsi secara cepat dilambung, memiliki waktu paruh yang singkat, dan obat yang dosisnya relatif kecil. Kalium diklofenak merupakan model zat aktif yang digunakan karena absorpsi yang berlangsung cepat dengan waktu paruh singkat 1-3 jam dan penggunaan dosis yang tidak terlalu besar menyebabkan obat tersebut cocok dibuat dalam sediaan lepas lambat. Tujuan penelitian ini membuat dan mengevaluasi tablet lepas lambat kalium diklofenak dengan variasi konsentrasi matriks tepung bonggol pisang kepok. Tablet diklofenak dibuat dengan metode granulasi basah, sebanyak 5 formula dengan perbandingan konsentrasi Tepung : HPMC yaitu F1 (70%:0%), F2 (60%:10%), F3 (50%:10%), F4 (40%:10%) dan F5 (0%:46,6%). Hasil Amilopektin tepung bonggol pisang kepok 66,2% dan digunakan sebagai matriks tablet lepas lambat kalium diklofenak karena mengandung amilopektin yang lebih tinggi. Tablet yang diperoleh berbentuk bulat pipih dengan kedua permukaan yang rata. Warna tablet pada Fomula 1, 2, 3, dan 4 putih kecoklatan karena mengandung tepung bonggol pisang dan pada Formula 5 berwarna putih karena berisi HPMC dan tidak mengandung tepung bonggol pisang. Pengujian disolusi menggunakan alat tipe 2 (metode dayung) dalam medium disolusi dapar fosfat PH 6,8 sebanyak 900 ml dengan kecepatan 50 rpm suhu media 37oC±0,5. Pada menit ke-30 jumlah obat yang terdeteksi F1 (61,83%), F2 (62,60%), F3 (45,25%) menunjukkan tidak terjadi pelepasan lepas lambat dan F4 (13,48%), F5 (12,51%) terjadi pelepasan lepas lambat, sedangkan F4 (56,13%) dan F5 (35,86%) tidak terjadi pelepasan lepas lambat. Pada waktu 1-3 jam hasil disolusi F4 (56,13%) menunjukkan zat aktif yang terdisolusi lebih cepat dari F5 (35,86%).Kesimpulan tablet lepas lambat kalium diklofenak dengan matriks tepung bonggol pisang kepok konsentrasi 40-70% belum mampu memperlambat pelepasan kalium diklofenak.
Kata Kunci: Bonggol Pisang, Kalium Diklofenak, Tablet Lepas lambat