Hubungan Bibit dan Kerapatan Voltase Terhadap Efektivitas dan Efesiensi Pengolahan Limbah Sagu Secara Elektrokoagulasi

  • Kode Repository : SKK /NUS/22
  • NPM : 062114075
  • Nama : Nusari Septiyanti
  • Pembimbing 1 : -Dr. Sutanto, M.Si
  • Pembimbing 2 : -Siti Warnasih M.Si
  • Abstrak : -ABSTRAK Pada industri pengolahan sagu berkapasitas besar, air sungai akan terakumulasi dengan sisa pati sagu hasil pengolahan sagu tersebut. Biasanya, limbah ini dibuang ke sungai di sekitarnya, terutama limbah cair yang dapat mengganggu kondisi air sungai. Selain itu, limbah cair yang mengandung bahan organik memberikan bau dan rasa tidak sedap pada perairan penampung. Jika berlangsung terus-menerus, hal ini akan mengakibatkan akumulasi limbah sagu yang membuat air sungai tercemar. Pencemaran air ini dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang bisa membahayakan kesehatan. Maka dari itu limbah ini perlu diolah terlebih dahulu sebelum bercampur dengan sungai. Pengolahan limbah dapat dilakukan dengan metode dialiri listrik (elektrokoagulasi). Elektrokoagulasi adalah metode koagulasi dengan menggunakan arus listrik searah melalui peristiwa elektrokimia,dimana elektrodanya terbuat dari alumunium. Proses elektrokoagulasi terbentuk melalui pelarutan logam dari anoda yang kemudian berinteraksi secara simultan dengan ion hidroksi dan gas hidrogen yang dihasilkan dari katoda. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi terhadap kation (ion H+ dan ion-ion logam), ion H+ dalam suatu larutanakan direduksi menjadi gas hidrogen yang akan bebas sebaga gelembung-gelembung gas. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kerapatan voltase dan debit terhadap efektivitas dan efesiensi dalam mengolah limbah sagu dengan proses elektrokoagulasi secara kontinyu berdasarkan parameter DO, COD dan TSS. Metode elektrokoagulasi dipergunakan untuk pengolahan limbah sagu , dengan menggunakan sistem kontinyu pada skala 120 L limbah cair. Dengan tegangan elektrolisis yang diterapkan adalah 18 Volt, Variasi jarak ialah 1,5 cm, 3,0 cm , 4,5 cm dan 6,0 cm, dan variasi debit alir 2,5 ml/dtk , 5,0 ml/dtk, 7,5 ml/dtk dan 10 ml/dtk. Aliran limbah yang keluar dari hasil pengolahan disampling dan dianalisis. Kemudian parameter limbah seperti pH, DO, COD, DHL, TSS dan Al diukur dengan menggunakan sampel yang telah diolah. Kata kunci : Limbah Cair, Elektrokimia, Elektrokoagulasi
  • Program Studi : Kimia