Potensi Air Rendaman Kulit Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Terhadap Perkecambahan Dan Pertumbuhan Selada Keriting (Lactuca Sativa Sub Sp. Crispa.L) Secara Indoor
Kode Repository :SKB23/NAD/19
NPM :061115014
Nama :Nada Rizka Octaviani
Pembimbing 1 :-Dr. Prasetyorini, M.S.
Pembimbing 2 :-Drs. Ismanto, M.M., M.Si.
Abstrak :-POTENSI AIR RENDAMAN KULIT BAWANG MERAH
(Allium ascalonicum L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN SELADA KERITING
(Lactuca sativa sub sp. Crispa. L) SECARA INDOOR
Potential of Red Onion Skin Soaking Water on (Allium ascalonicum L.) Germination and Growth of Curly Lettuce (Lactuca sativa subsp.Crispa. L) Indoor
Nada Rizka Octaviani¹, Prasetyorini², Ismanto³
¹²³ Program Studi Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pakuan
Email : nadaikaoctavia@gmail.com
ABSTRAK
Selada (Lactuca sativa . L) merupakan salah satu sayuran segar yang paling umum dibudidayakan di dunia dan pertumbuhannya membutuhkan benih yang berkualitas tinggi. Selada tergolong tanaman sayuran yang berumur pendek dan baik ditanam pada akhir musim penghujan, untuk menjaga kontinuitas produksi selada tanpa mengenal musim diperlukan penanganan dengan cara bercocok tanam secara indoor menggunakan penyinaran lampu LED sebagai pengganti sinar matahari. Kulit umbi bawang merah mengandung hormon pertumbuhan berupa sitokinin, auksin, dan giberelin yang mampu mempercepat proses metabolisme tanaman. penelitian menggunakan 2 lampu LED Putih Daylight 100% temperatur 6500 K dengan intensitas cahaya berkisar 1289-1688 lux meter dan lama penyinaran 12 jam, konsentrasi air rendaman kulit bawang merah (Kontrol positif, Kontrol negatif, Konsentrasi 20g + 100 ml, 30g + 100 ml, dan 40g + 100ml). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa air rendaman kulit bawang merah tidak memberikan pengaruh positif dan tidak terdapat konsentrasi optimum yang mampu meningkatkan perkecambahan dan pertumbuhan selada keriting. Hal tersebut diduga adanya faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan.
Kata kunci: Selada Keriting, Bawang Merah, Hormon