Optimasi Konsentrasi Pulp Pada Pembuatan Bioetanol Dari Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) Dengan Penambahan Tween 20 Dan Fermentasi Menggunakan Dua Ragi Komersial
Kode Repository :SKK12/WAN/19
NPM :066211506
Nama :Dwi Wahyuni
Pembimbing 1 :-Dr.Tri Aminingsih,MSi
Pembimbing 2 :-Dr. Ina Winarni, S.hut.,M.Si
Abstrak :-OPTIMASI KONSENTRASI PULP PADA PEMBUATAN BIOETANOL DARI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) DENGAN PENAMBAHAN TWEEN 20 DAN FERMENTASI MENGGUNAKAN DUA RAGI KOMERSIAL
Dwi Wahyuni1),Tri Aminingsih1), Ina Winarni 2)
1)Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Pakuan,
Jl. Pakuan, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16143, Indonesia
2)Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
Jl. Gunung Batu No.5, Bogor 16610, Indonesia
dwiw382@gmail.com
ABSTRAK
Salah satu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi krisis bahan bakar minyak adalah bioetanol yang dapat diproduksi dari bahan berlignoselulosa. Rumput gajah mempunyai kadar selulosa cukup tinggi yang dapat dikembangkan sebagai salah satu sumber penghasil bioetanol. Peningkatan konsentrasi substrat dan penambahan surfaktan pada saat hidrolisis akan meningkatkan kadar etanol yang dihasilkan setelah fermentasi. Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi pulp optimum dengan penambahan tween 20 pada proses sakarifikasi dalam pembuatan bioetanol dari rumput gajah dan fermentasi menggunakan dua ragi komersial yang berbeda yaitu Fermipan dan Mauripan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi pulp dan penambahan surfaktan tween 20 sebesar 1% pada pembuatan bioetanol dari rumput gajah dapat meningkatkan kadar etanol, dibandingkan tanpa penambahan surfaktan Tween 20. Kadar etanol tertinggi dihasilkan pada konsentrasi pulp 30% dengan penambahan surfaktan tween 20 1%, untuk ragi fermipan kadar etanol yang diperoleh sebesar 13,09% sedangkan ragi mauripan sebesar 13,94%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ragi yang menghasilkan kadar etanol tertinggi yaitu ragi komersial Mauripan.
Kata Kunci : Pulp rumput gajah, Selulase, Tween 20, Saccharomyces cerevisiae, Bioetanol.