Lilin Minyak Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii) Sebagai Pengusir Lalat Rumah (Musca Domestica)

  • Kode Repository : SKF13/AMB/19
  • NPM : 066116709
  • Nama : Dwi Ambarwati
  • Pembimbing 1 : -Dr. Prasetyorini, M.S.
  • Pembimbing 2 : -Dra. Moerfiah, M.Si
  • Abstrak : -LILIN MINYAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) SEBAGAI PENGUSIR LALAT RUMAH (Musca domestica) 1)Dwi Ambarwati, 2)Prasetyorini, dan 3)Moerfiah 1)2)3))2)3) )2)3) Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamProgram Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan BogorUniversitas Pakuan Bogor Universitas Pakuan BogorUniversitas Pakuan BogorUniversitas Pakuan Bogor Universitas Pakuan BogorUniversitas Pakuan BogorUniversitas Pakuan BogorUniversitas Pakuan BogorUniversitas Pakuan Bogor Universitas Pakuan BogorUniversitas Pakuan Bogor Universitas Pakuan Bogor Universitas Pakuan BogorUniversitas Pakuan BogorUniversitas Pakuan Bogor ABSTRAK Lalat rumah dianggap merugikan atau membahayakan kesehatan bila hinggap dimakanan dan penyakit yang dapat di timbulkan seperti diare, demam tifoid, disentri dan lain-lain. Penyakit tersebut dapat terjadi akibat dari kurang bersihnya lingkungan (Maryantuti, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan inovasi sediaan lilin aromatik yang berpotensi untuk menentukan daya tolak lalat, dan menentukan konsentrasi minyak kayu manis yang efektif digunakan sebagai repellent atau penolak lalat rumah. Penyulingan minyak kayu manis dilakukan dengan metode destilasi uap-air selama 9-12 jam, konsentrasi minyak kayu manis yang ditambahkan dalam lilin aromatik sebesar 1%, 2%, 3%, plasebo dan fiksatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase daya tolak lilin aromatik kayu manis tertinggi terdapat pada konsentrasi 3% yaitu sebesar 89,72%, lilin aromatik konsentrasi 2% sebesar 75,28%, lilin aromatik konsentrasi 1% sebesar 68,06%, fiksatif sebesar 49,17%, sementara plasebo memiliki daya tolak yang paling rendah yaitu sebesar 9,72% dikarenakan plasebo merupakan lilin yang digunakan sebagai kontrol sehingga tidak ditambahkan minyak kayu manis sebagai zat aktif yang berfungsi sebagai penolak lalat. Kata Kunci: Minyak Atsiri, Cinnamomum burmannii, Musca domestica, Lilin Aromatik, Daya Tolak.
  • Program Studi : Farmasi