Epektivitas Dan Efesien Pada Penurunan Zat Pencemar Dalam Limbah Cair Industri Tepung Sagu Secara Elektrokoagulasi

  • Kode Repository : SKK07/SUN/19
  • NPM : 062114023
  • Nama : Eka Sun Putri
  • Pembimbing 1 : -Dr. Sutanto, M.Si
  • Pembimbing 2 : -Siti Warnasih M.Si
  • Abstrak : -Efektivitas dan Efisiensi Pada Penurunan Zat Pencemar Dalam Limbah Cair Industri Tepung Sagu Secara Elektrokoagulasi Dr. Sutanto, M.Si., Siti Warnasih, M.Si., Eka Sun Putri. Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Jalan Pakuan PO.BOX 452 Bogor, Jawa Barat ABSTRAK Peningkatan jumlah produksi tepung sagu berbanding lurus dengan jumlah limbah yang dihasilkan. Pada proses pengolahan tepung sagu akan menghasilkan limbah padat dan limbah cair. Limbah cair tersebut umumnya berbau busuk, bersifat asam dan konsentrasi padatannya tinggi. Apabila limbah cair tepung sagu tersebut dibuang ke perairan, maka akan mencemari lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan limbah cair dari tepung sagu sebelum dibuang ke perairan. Salah satu alternatif untuk pengolahan limbah cair yang mengandung bahan pencemar yaitu elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi adalah proses koagulasi dengan menggunakan arus listrik searah melalui proses elektrokimia, yaitu dekomposisi elektrolit menggunakan elektroda logam Alumunium. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kerapatan voltase dan waktu optimum dalam pengolahan limbah cair tepung sagu secara elektrokoagulasi. Proses pengolahan limbah cair tepung sagu ini dilakukan dengan metode elektrokoagulasi sistem batch. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah pengolahan air limbah tepung sagu meliputi pH (potential Hidrogen), DO (Dissolved Oxygen), DHL (Daya Hantar Listrik), COD (Chemical Oxygen Demand) dan TSS (Total Suspended Solid). Pengukuran kadar Al terlarut hanya dilakukan setelah pengolahan air limbah tepung sagu. Metode elektrokoagulasi dicari kerapatan voltase dan waktu optimum. Tegangan yang diterapkan adalah 18 Volt, dengan variasi waktu kontak yaitu 20, 40, 60 dan 80 menit, sedangkan variasi jarak elektroda yang diterapkan yaitu 1,5; 3,0; 4,5 dan 6,0 cm. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, akan diperoleh efektivitas yaitu hasil pengolahan air limbah tepung sagu memenuhi baku mutu yang ditetapkan, sedangkan efisiensi dapat dihitung nilai sebelum dan sesudah proses pengolahan air limbah tepung sagu secara elektrokoagulasi. Sebelum dilakukan pengolahan, beberapa nilai dari parameter air limbah industri tepung sagu sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Tetapi setelah pengolahan secara elektrokoagulasi dengan kerapatan voltase 6 Volt/cm dan waktu kontak 80 menit, nilai TSS dan COD dapat diturunkan dengan efisiensi sebesar 91,37% (527 mg/L menjadi 45,5 mg/L) dan 70,61% (1053 mg/L menjadi 309,5 mg/L) sedangkan nilai DO dapat ditingkatkan sesuai dengan baku mutu yaitu dengan efisiensi sebesar 92,15% (0,60 mg/L menjadi 7,64 mg/L). Namun metode ini belum efektif dalam meningkatkan nilai pH. Kata Kunci: Elektrokoagulasi, Limbah Cair Tepung Sagu, Sistem Batch
  • Program Studi : Kimia