Analisis potensi Interaksi Obat Antidiabetik Oral Pada Pasien Diabetes Mellitus Dengan Chronic Kidney Disease (CKD) Rawat Jalan RSUP FATMAWATI Periode 2016 -2019
Kode Repository :SKF87/ANN/21
NPM :066116304
Nama :Annisa Okta Nandira
Pembimbing 1 :-apt. Lusi Indriani, M.Farm
Pembimbing 2 :-apt. Emy Octaviani, M.Clin., Pharm
Abstrak :-PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) RAWAT JALAN di RSUP FATMAWATI
Annisa Okta Nandira 1) Lusi Indriani 2) dan Emy Oktaviani 3)
1,2,3) Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA – Universitas Pakuan
Email: annisaoktndr@gmail.com
ABSTRAK
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia terjadi karena gangguan kerja insulin dan kelainan sekresi insulin yang dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi DM timbul karena kadar glukosa tidak terkendali dan tidak tertanggulangi dengan baik sehingga menyebabkan timbulnya berbagai komplikasi salah satunya chronic kidney disease (CKD). Pasien dengan CKD sering diresepkan banyak obat, obat dengan banyak kelas terapi yang digunakan untuk mengobati penyakit yang mengarah ke CKD sehingga dengan banyaknya jumlah obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko interaksi obat. Penelitian dilakukan untuk menganalisis potensi interaksi pada penggunaan obat antidiabetik oral dan mengidentifikasi jenis obat antidiabetik oral yang dapat berpotensi menimbulkan interaksi obat. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif melalui data rekam medik pasien diabetes melitus dengan gangguan ginjal kronik yang melakukan rawat jalan di RSUP Fatmawati tahun 2016-2019. Data yang diamati adalah terapi pengobatan yang diberikan pada pasien diagnosis DM dan GGK dilanjutkan dengan menentukan potensi interaksi yang terjadi berdasarkan mekanisme dan tingkat keparahan dengan referensi pustaka Stockleys dan software Lexicomp.Analisis data dengan SPSS dilakukan secara deskriptif dan uji multiple regresion untuk melihat faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan potensi interaksi obat. Hasil penelitian menunjukkan dari 161 pasienterdapat 102 pasien (64%) yang berpotensi mengalami interaksi obat. Pada terapi penggunaan obat antidiabetik oral, didapatkan kasus terbanyak dengan tingkat keparahan moderate dengan jumlah 185 kasus (82,2%) dan berdasarkan mekanisme interaksi farmakodinamik sebanyak 107 kasus (47,6%) dari sebanyak 225 kasus totalkejadian potensi interaksi obat. Jenis obat antidiabetik oral yang paling banyak meningkatkan interaksi yaitu metformin dengan asetosal 20 kasus sebanyak 8,9% (minor) , metformin dengan acarbose 17 kasus sebanyak 7,6% (moderate), dan gliclazide dengan pioglitazone 6 kasus sebanyak 2,7% (mayor). Sedangkan berdasarkan mekanisme interaksi yaitu metformin dengan glimepiride 15 kasus sebanyak 6,7% (farmakodinamik), metformin dengan acarbose 17 kasus sebanyak 7,6% (farmakokinetik), metformin dengan asetosal20 kasus sebanyak 8,9% (unknown).Hasil uji statistik dengan analisis multivariate linear regresion menunjukkan bahwa faktor polifarmasi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap potensi interaksi obat (p=0,000 < 0,05).
Kata kunci : DM, CKD, antidiabetik oral,