Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan MAE ( Microweve Assisted Extraction) Daun Harendong (Melastoma malabathricum L.) Terhadapa Kadar Flavonoid dan Aktivitas Bakteri Bacillus cerreus
Kode Repository :SKF /RIZ/22
NPM :066118206
Nama :Rizna Nurlina
Pembimbing 1 :-Yulianita, M.Farm.
Pembimbing 2 :-Siti Mahyuni, S.Si., M.Sc.
Abstrak :-PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN MAE (Microwave Assisted Extraction) DAUN HARENDONG (Melastoma malabathricum L) TERHADAP KADAR FLAVONOID DAN AKTIVTAS BAKTERI Bacillus cereus
Rizna Nurliana1), Yulianita2), Siti Mahyuni3)
Program Studi Farmasi, FMIPA Universitas Pakuan, PO Box 452 Bogor 16143
E-mail: riznanurliana05@gmail.com
ABSTRAK
Tanaman harendong merupakan tanaman obat tradisional. Senyawa flavonoid pada tanaman ini berfungsi sebagai antibakteri. Kadar flavonoid dan aktivitas antibakteri pada suatu ekstrak dipengaruhi oleh proses ekstraksi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode ekstraksi yang terbaik menghasilkan kadar flavonoid dan aktivitas antibakteri dari ekstrak etil asetat daun harendong. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu Maserasi dan Microwave Assisted Extraction (MAE). Penetapan kadar flavonoid ekstrak etil asetat daun dilakukan menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dengan pereaksi AlCl3 dan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Lebar Daya Hambat (LDH). Hasil Penelitian menunjukkan kadar flavonoid tertinggi ekstrak etil asetat daun harendong yaitu metode ekstraksi maserasi sebesar 5,05% dan MAE 3,21%. Pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan metode maserasi KHM sebesar 3% dan MAE 10% untuk LDH metode maserasi konsentrasi 15% sebesar 7,04 mm metode MAE konsentrasi 15% sebesar 4,27 mm.
Kata Kunci : Harendong, Maserasi, MAE, Flavonoid, Bacillus cer